MAKNA LAMBANG KOMUNITAS PENGGERAK LITERASI “PETUNIA AKSARA SNESBA”

MAKNA LAMBANG KOMUNITAS PENGGERAK LITERASI “PETUNIA AKSARA SNESBA”
22 April, 2024 No Comments Berita Titim Matun Nasriyah

Makna Lambang Petunia Aksara Snesba

Sebagai komunitas penggerak literasi SMP Negeri 1 Barat, lambang Petunia Aksara Snesba diciptakan sebagai identitas untuk membangun dan menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah pemilik branding Ceria ini. 

Lambang Petunia Aksara Snesba tidak dibingkai oleh suatu bentuk bangun datar. Hal ini bertujuan agar tulisan-tulisan yang dihasilkan mengikuti perkembangan zaman, fleksibel, tidak terbatas tetapi tetap mengindahkan aturan norma. Toga hitam menggambarkan cita-cita yang ingin dicapai dengan menjalani pendidikan sebagai mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan. Beberapa helai buku melambangkan Petunia Aksara Snesba terus menggiatkan literasinya dengan buah karya berupa buku baik fisik maupun digital. Sifat bunga petunia putih yang merekah secara serempak ini dijadikan teladan bahwa literasi di komunitas ini akan maju secara bersama-sama. Putih melambangkan kesucian hati seluruh penggiat literasi. Sehelai pita hitam bertuliskan SMP Negeri 1 Barat menandakan bahwa Komunitas Penggerak Literasi Petunia Aksara Snesba berada di bawah naungan SMP Negeri 1 Barat. Secara nyata, lambang ini terdiri dari perpaduan warna orange dan hijau ini bukanlah tanpa sebab. Kedua warna itu telah dipilih pada tahun 2020, hijau melambangkan kesejukan dan oranye semangat menjaga lingkungan hidup. Hal ini bertalian erat dengan ciri khas pagar halaman depan SMP Negeri 1 Barat yang memakai kedua warna itu. Warna ini menghias buku sejarahnya, “Serbaneka SMP Negeri 1 Barat dari Masa ke Masa” yang terbit pada Agustus 2020.

Tags
Tentang penulis
Avatar
Titim Matun Nasriyah Pengajar Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Barat, ketua Komunitas Penggerak Literasi "Petunia Aksara Snesba". Lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Sebelas Maret (UNS). Menulis 5 buku solo dan berkontribusi hampir 30 antologi bersama.

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *